Pages

Sunday, October 24, 2010

Video Games

Permainan video adalah permainan yang menggunakan interaksi dengan antarmuka pengguna melalui gambar yang dihasilkan oleh piranti video. Permainan video umumnya menyediakan sistem penghargaan misalnya skor yang dihitung berdasarkan tingkat keberhasilan yang dicapai dalam menyelesaikan tugas-tugas yang ada di dalam permainan video tersebut. Kata "Video" pada "Permainan Video" pada awalnya hanya mengarah pada piranti tampilan raster. Tetapi dengan semakin marak dipakainya istilah "Permainan Video", kini kata permaian video digunakan untuk menyebut permainan pada piranti tampilan apapun. Sistem elektronik yang digunakan untuk menjalankan permainan video disebut dengan platform, contohnya seperti komputer pribadi dan konsol permainan.
Permainan video ini pada awalnya berasal dari negara Amerika Serikat pada tahun 1947, pada saat itu permainan video masih sangat primitif dan tidak banyak diketahui oleh masyarakat umum. Barulah pada tahun 1971, mesin permainan koin berjudul "Computer Space" yang dibuat oleh Nolan Bushnell dan Ted Dabney diperjualbelikan untuk pertama kalinya di Amerika Serikat. Dari situlah permainan video ini mulai diperkenalkan kepada masyarakat luas di Amerika Serikat. Dan sebetulnya karena alasan ini jugalah mengapa kebanyakan orang sekarang ini beranggapan bahwa pada tahun 1970 adalah tahun dimulainya permainan video, karena memang pada saat itulah masa-masa keemasan dari mesin permainan video koin. Pada saat itu permainan video yang ada masih sangat terbatas baik dalam grafis maupun cara bermain. Mungkin sekarang ini beberapa dari anda masih ingat dengan permainan video berjudul "Pong" dimana dalam permainan tersebut dimana 1 layar hanya terdiri dari 2 buah garis yang melambangkan pemain dan 1 buah kotak kecil yang melambangkan bola ping-pong. Sebetulnya masih banyak contoh permainan lainnya yang terdapat pada konsol Atari dimasa itu dan kebanyakan dari permainan pada konsol Atari tersebut masih sangat terbatas di garis-garis piksel yang kasar dimana jikalau kita tidak menggunakan imajinasi kita mungkin kita tidak bisa menebak bahwa 12 kotak piksel yang kita mainkan itu sebenarnya adalah melambangkan sosok orang. Tetapi memang harus dimengerti karena pada masa itu pembuatan permainan video masih sangatlah primitif dan biasanya 1 orang programmer saja sudah cukup untuk menangani semua proses pembuatannya yang didalamnya termasuk grafis, suara, sistem dan sebagainya.

Saturday, October 23, 2010

Digital Cinema

Sinema digital merupakan penayangan sinema dengan menggunakan teknologi digital. Sebuah film dapat didistribusikan lewat perangkat keras, piringan optik atau satelit serta ditayangkan menggunakan proyektor digital. Sinema digital berbeda dengan HDTV(High Definition Television). Sinema digital tidak bergantung pada penggunaan televisi atau standar HDTV, aspek rasio atau perangkat bingkai. Proyektor digital yang memiliki resolusi 2K mulai disebarkan pada tahun 2005.
Sinema digital dapat dibuat dengan media video yang untuk penayangannya dilakukan transfer dari format 35 milimeter ke format HD(High Definition). Proses transfer ke format HD melalui proses cetak yang disebut dengan proses blow up. Setelah menjadi format HD, penayangan film dilakukan dari satu tempat saja dan dioperasikan ke bioskop lain dengan menggunakan satelit, sehingga tidak perlu dilakukan salinan film. Contohnya, dari satu bioskop di Jakarta, film dapat dioperasikan atau diputar ke bioskop-bioskop di daerah-daerah melalui satelit.
Sinema digital hanya berbeda dengan sinema konvensional dalam hal visualisasi dan suara. Visualisasi sinema digital berbentuk garis-garis, sedangkan sinema konvensional menggunakan media pita seluloid, memiliki struktur visualisasi berupa titik-titik. Untuk kualitas suara sinema digital hanya dapat memberi kualitas suara stereo, sedangkan sinema konvensional memiliki kualitas suara dolby surround.
Untuk menayangkan sinema digital, diperlukan proyektor yang berbeda dengan proyektor untuk menayangkan sinema konvensional. Terdapat dua jenis proyektor yang dapat digunakan untuk menayangkan sinema digital, yaitu proyektor DLP dan DCI. Proyektor DLP memiliki resolusi 1280x1024 atau setara dengan 1,3 megapiksel. Sedangkan proyektor DCI memiliki dua jenis spesifikasi, yaitu 2K(2048x1080) atau setara dengan 2,2 megapiksel pada 24 atau 48 bingkai dan 4K(4096x2160) atau setara dengan 8,85 megapiksel pada 24 bingkai per detik. Proyektor DLP dikembangkan oleh perusahaan Texas Intrument. Ada tiga pabrik yang telah memiliki lisensi untuk memproduksi teknologi sinema DLP yaitu Christie Digital Systems, Barco, dan NEC. Christie, yang telah lama berdiri sebagai pabrik teknologi proyektor sinema konvensional, adalah pembuat proyektor CP2000 bentuk dasar proyektor yang paling banyak tersebar secara global(total kira-kira 5,500 unit). Barco meluncurkan seri DLP dengan resolusi 2K yang masih kalah dengan proyektor sinema digital DCI. Barco juga merancang dan mengembangkan produk proyektor dengan tingkat visualisasi berbeda bagi pembuat film profesional. NEC memproduksi Starus NC2500S, NC1500C, dan NC800C proyektor 2K bagi layar kecil, medium, dan besar. NEC juga memproduksi sistem penyedia sinema Starus dan alat-alat lain untuk dihubungkan dengan komputer, tape analog atau tape digital, penerima satelit, DVD, dan lain-lain. Sementara NEC adalah pendatang baru dalam industri proyektor sinema digital, Christie adalah pemain utama dalam pasar Amerika Serikat, sedangkan Barco memimpin pasar Eropa dan Asia. Ketika perusahaan Texas Instrument pertama kali memperkenalkan teknologi proyektor 2K, perusahaan proyeksi digital merancang dan menjual banyak unit proyektor sinema digital DLP. Ketika proyektor dengan resolusi melebihi proyektor 2K dikembangkan, pasar mulai menawarkan proyektor berbasis DLP bagi tujuan non-sinema. Pada kanuari 2009, lebih dari 6000 sistem sinema digital berbasis DLP dipasang diseluruh dunia, dimana sebanyak 80 persen berlokasi di Amerika bagian utara.
Teknologi penayangan sinema digital lainnya dibuat oleh perusahaan Sony dan diberi label teknologi SXRD. Proyektor-proyektor SXRD seperti SRXR210 dan SRXR220, menawarkan resokusi 4096x2160 atau setara 4K dan memiliki piksel empat kali lebih banyak daripada proyektor 2K. Proyektor sinema digital Sony juga memiliki harga yang kompetitif dengan proyektor DLP 2K yang memiliki resolusi lebih rendah (2048x1080) atau setara dengan 2,2 megapiksel.

Digital Television

Televisi digital adalah jenis televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal video, audio, dan data ke pesawat televisi. Televisi digital merupakan alat yang digunakan untuk menangkap siaran televisi digital, perkembangan dari sistem siaran secara analog ke sistem siaran secara digital dengan proses mengubah informasi menjadi sinyal digital berbentuk bit data seperti pada komputer.
Transisi dari pesawat televisi analog menjadi pesawat televisi digital membutuhkan penggantian perangkat pemancar televisi dan penerima siaran televisi. Agar dapat menerima penyiaran digital, diperlukan pesawat televisi digital. Namun, jika ingin tetap menggunakan pesawat televisi analog, penyiaran digital dapat ditangkap dengan alat tambahan yang disebut kotak konverter atau Set Top Box. Ketika menggunakan pesawat televisi analog, sinyal penyiaran digital akan dirubah oleh kotak konverter menjadi sinyal analog. Dengan demikian pengguna pesawat televisi analog tetap dapat menikmati siaran televisi digital. Pengguna televisi analog tetap dapat menggunakan siaran analog dan secara perlahan-lahan beralih ke teknologi siaran digital tanpa terputus layanan siaran yang digunakan selama ini.
Proses transisi yang berjalan secara perlahan dapat meminimalkan resiko kerugian terutama yang dihadapi oleh operator televisi dan masyarakat. Resiko tersebut antara lain berupa informasi mengenai program siaran dan perangkat tambahan yang harus dipasang tersebut. Sebelum masyarakat mampu mengganti televisi analognya menjasi televisi digital masyarakat menerima siaran analog dari pemancar televisi yang menyiarkan siaran televisi digital.
Bagi operator televisi, rasiko kerugian berasal dari biaya membangun infrastruktur televisi digital terestrial yang relatif jauh lebih mahal dibandingkan dengan membangun infrastruktur televisi analog. Operator televisi dapat memanfaatkan infrastruktur penyiaran yang telah dibangunnya selama ini seperti studio, bangunan, sumber daya manusia, dan lain sebagainya, apabila operator televisi dapat menerapkan pola kerja dengan calon penyelenggara televisi digital. Penerapan pola kerja dengan calon penyelenggara digital pada akhirnya menyebabkan operator televisi tidak dihadapkan pada resiko yang berlebihan. Dikemudian hari, penyelenggara televisi digital dapat dibedakan kedalam dua posisi yaitu menjadi penyedia jaringan, serta penyedia isi.
Perpindahan dari sinyal analog ke sinyal digital sudah dilakukan di sejumlah negara maju beberapa tahun yang lalu. Di Jerman, proyek penggunaan sinyal digital sudah dimulai sejak tahun 2003 di Berlin dan tahun 2005 di Muenchen. Sementara di Perancis dan Inggris telah menghentikan secara total siaran televisi analog mereka. Di Amerika Serikat melalui Undang-Undang Pengurangan Defisit tahun 2005 yang telah disetujui oleh Kongres, setiap stasiun televisi lokal yang berdaya penuh diminta untuk mematikan saluran analog mereka pada tahun 2009 dan meneruskan siaran dalam bentuk digital secara ekslusif. Sementara di Jepang akan memulai siaran televisi digital secara massal pada tahun 2011.

Thursday, October 21, 2010

On The Net

Internet atau World Wide Web!!! yah itulah sebuah teknologi media baru yang sangat fenomenal dimana semua orang menggunakannya sampai saat ini dan tidak sedikit juga yang mengembangkan fitur-fitur serta teknologi-teknologi pendukungnya seperti hardware, software pada internet atau World Wide Web ini. Internet dianggap sebagai media terbaik sebagai jaringan interkoneksi komputer global.
Internet atau World Wide Web ini berawal dari buah pemikiran inovatif advanced Research Projects Agency(ARPA) di Amerika yang menciptakan ARPANET pada akhir tahun 60an, kemudian sebuah departemen yaitu Departement of Deence(DOD) yang mengembangkan suit protocol TCP/IP. ARPA selanjutnya berubah menjadi DARPA atau Defence Advanced Research Agency. Setelah itu sekitar tahun 173 DARPA bekerjasama dengan berbagai lembaga pendidikan dan institusi penelitian untuk memulai program penelitian teknologi yang mampu menyatukan paket-paket jaringan dalam berbagai bentuk, dengan sasaran utamanya adalah dapat mengembangkan protokol komunikasi yang memungkinkan komputer-komputer dapat berkomunikasi secara transparan melalui multi palet yang terhubung yang dikenal dengan The Internetting Project dan The System Of Networks, yang kemudian terciptalah Internet.